0

SI KECIL MASIH CENGENG

  Si kecil anda masih cengeng? Tapi batita (bawah tiga tahun) , masih wajar kalau sering cengeng dan menangis, meskipun hanya karena hal-hal sepele. Tahu nggak Bunda, menurut sebuah penelitian : sebelum usia 12 tahun, frekuensi tangisan anak perempuan dan anak laki-laki adalah sama. Jadi , jangan dimarahi anak laki-laki yang menangis.

Mengapa cengeng?
- Karena menangis adalah satu-satunya cara untuk mengungkapkan perasaan batita anda. Mereka masih belum memiliki perbendaharaan kata yang cukup untuk mengungkapkan perasaannya. Jadi, frekuensi tangisnya akan berkurang dengan sendirinya ketika kosa katanya semakin bertambah.

- Bisa karena sikap kita sebagai orangtua. Misalnya saat si kecil terjatuh atau terluka, kita bersikap berlebihan saat dia menangis.
- Bisa jadi karena si kecil memang anak yang peka dan sensitif. Kepribadian seperti pemalu, sikap ramah, sikap agresif, memang dibawa sejak lahir. Anak yang sensitif, juga bisa peka terhadap suara, cahaya dan sentuhan.
- Semua anak batita, menjalani hidupnya dengan tegang. Apalagi anak yang peka dan sangat sensitif ? Misalnya ketika dia terjatuh, tidak berusaha untuk berdiri, tapi semakin tenggelam dengan tangisannya.

Lalu, apa yang sebaiknya kita lakukan?
1. Jangan malah menertawakan ketika si kecil kesakitan dan tertawa
2. Berikan pengertian dan empati pada anak. Bangunlah rasa percaya dirinya. Jadi dukung selalu prestasi dan sikapnya yang baik. Bukan mendukung tangisannya. Menangis tidak perlu dihukum atau diberi hadiah.
3. Bantulah anak untuk mengganti tangisannya dengan kata-kata. Ajari anak untuk mengekspresikan perasannya lewat kata-kata. Anak yang peka, akan mudah menangkap kecemasan, kemarahan dan emosi kita.
4. Kritiklah anak hanya jika sangat perlu. Jangan mengkritik usahanya yang baik, bahkan jika hasil usahanya tidak sempurna. Misalnya air minumnya berceceran, jangan marah. Namun mintalah bantuannya untuk membersihkan ceceran air tersebut.
5. Ajari anak disiplin dengan cara yang ringan dan menyenangkan. Jangan mengatakan dia anak yang "cengeng". Karena label ini akan bertahan selama bertahun-tahun.

Ingatlah Bunda/ Ayah, setiap tangisan anak itu ada maknanya. Jangan sekali-kali beranggapan tangisan anak kosong makna. Berikan respon pada setiap tangisannya. Paling tidak, dengan menghampirinya. bukan saja demi kepercayaan dirinya. Tapi juga demi kemungkinan kalau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

(Buku: Memahami si Buah Hati)


0 komentar:

Posting Komentar