0

Panduan Persiapan Ananda Menghadapi Masuk SD

Orangtua seharusnya mempersiapkan ananda menjelang masuk SD (Sekolah Dasar). Ini adalah sebagian dari strategi merencanakan kebrhasilan ananda. Sehingga kesuksesan -kesuksesan kecil yang berderet akan mampu dicapai oleh ananda dalam proses pembelajaran nantinya .Nyaris tidak ada keberhasilan besar yang terganggam oleh seseorang tanpa pengalaman sukses yang terukir sebelumnya dan tanpa keberhasilan-keberhasilan kecil ananda.



Ingatlah Bunda, Ayah, keberhasilan belajar , bukan semata-mata deretan angka yang menakjubkan yang terpampang di buku Rapor (laporan Hasil Belajar), tetapi keindahan akhlaq ananda yang terpantau lewat perilaku sehari-hari adalah wujud dari memahami materi pembelajaran yang sesungguhnya. Nilai akademis bukanlah satu-satunya patokan dan tolok ukur keberhasilan belajar. Namun tingginya nilai akademis bisa dipakai sebagai cermin bahwa ananda telah berhasil menguasai materi dan menguasai kecakapan tertentu.

Setiap anak berbeda, sehingga kita tidak boleh membandingkan apalagi diseragamkan. Pengolahan dan penyajian kurikulum sekolah lebih didasarkan dan diarahkan pada pelayanan / perlakuan terhadap kondisi anak secara umum atau rata-rata. Namun menu pengajaran , harus tetap disajikan sesuai dengan kebutuhan masing-masing anak, meskipun terkesan seragam. Klasikal tapi tetap individual.

Lalu , bagaimana kalau ternyata ananda punya keterlambatan perkembangan secara ekstrem, maka perlu dikonsultasikan ke profesional . Namun bila keterlambatan itu masih wajar dan secara umum sering terjadi pada anak-anak lain, maka bisa disikapi dengan bijak dan proporsional. Salah satu cara untuk memastikan , apakah ananda mengalami hambatan perkembangan adalah dengan berpatokan pada pengamatan orangtua terhadap perkembangan ananda, bandingkan dengan perkembangan anak seusianya. Jika perbedaannya terlalu mencolok, harus segera dikonsultasikan.

TIPS:
Jika ranah kapasitas intelektualnya yang dipermasalahkan, maka bisa dilakukan tes IQ
Jika ranah emosi-sosial yang dipersoalkan, maka bisa dilakukan tes kepribadian (DAP, HTP arau tes yang lain.
Jika ranah motorik halus yang dianggap problem, maka dilakukan VMI (Visual motorik Integration)
Jika ranah motorik kasar yang dicemaskan, maka bisa dilakukan latihan bersepeda , keterampilan renang atau olah fisik lainnya sebagai detector.

Jadi , untuk memasuki jenjang pendidikan Sekolah Dasar, bukan hanya Calistung yang penting. Tapi juga semua aspek psikology, komunikasi, juga kematangan emosi dan sosialnya.

 

0 komentar:

Posting Komentar